CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

cuma klik bisa dapat uang

Sabtu, 25 April 2009

INSUFISIENSI ADRENALIN

Sindrom insufisiensi korteks adrenal terjadi akibat defisiensi sekresi kortisol dan aldosteron. Apabila tidak diobati, maka penyakit ini akan menyebabakan kematian. Penyebab utama insufisiensi adrenal adalah 1. penyakit primer korteks adrenal atau 2. defisiensi sekresi hormone adrenokortikotropik (ACTH).

Apabila penyebab insufisiensi korteks adrenal adalah suatu proses patologik di korteks adrenal, maka penyakit ini disebut penyakit Addison. Penyebab tersering insufisiensi korteks adrenal primer, penyakit Addison, adalah destruksi autoimun kelenjar adrenal (>50% kasus); penyebab yang lebih jarang adalah infeksi (misalnya, tuberkolosis, AIDS), neoplasma metastatik bilateral, perdarahan adrenal akibat terapi antikoagulan, dan adrenalektomi bilateral.

  • Konsekuensi Metabolik Defisiensi Kortisol, Aldosteron, dan Androgen

Gambaran klinis penyakit Addison terjadi akibat kurangnya kortisol, aldosteron, ddan androgen. Isufisiensi kortisol menyebabkan berkurangnya glukoneogenesis, penurunan glikogen hati, dan peningkatan kepekaan jarinagan perifer terhadap insulin. Konsekuensi lain defisiensi kortisol adalah peningkatan umpan balik negative dalam sekresi peptide yang berasal dari proopiomelanokortin (POMC),termasuk ACTH dan melanocyte-stmulating hormone –α dan –β. Konsekuensi kilnis adalah hiperpigmentasi, yang biasanya terjadi di bagian distal ekstremitas di daerah yang terpajan matahari walaupun juga dapat mengenai daerah yang dalam keadaan normal tidak terpajan matahari. Daerah-daerah ini mencakup putting payudara, permukaaan ekstremitas, genitalia, mukosa pipi, lidah, lipatan te;apak tangan, dan buku jari.

Defisiensi aldosteron bermanifestsi sebagai meningkatnya pengeluarang natrium dan reabsorpsi kalium di ginjal. Deplesi garam menyebabkan berkurangnya air dan volume plasma sehinnga menimbulkan hipotensi postural. Pasien dengan penyakit Addison mungkin memiliki tekanan darah yang normal saat berbaring tetapi mengalami hipotensi mencolok dan takikardia saat di berdiri beberapa menit.

Hipotensi postural terjadi apabila tekanan sistolik dan diastolik turun lebih dari 20 mmHg saat pasien mengambil posisi tegak. Takikardia postural terjadi apabila kecepatan nadi meningkat lebih dari 20 denyut per menit (bpm) pada keadaan seperti di atas.

Penyakit Addison mungkin memiliki tekanan darah 120/80 mmHg saat berbaring, tetapi tekanan darah tersebut turun menjadi 60/40 mmHg setelah berdiri, demikian juga, kecepatan nadi dapat meningkat dari 80 menjadi 140 bpm dengan perubahan tersebut.

Defisiensi androgen dapat mempengaruhi pertumbuhan rambut ketiak dan pubis. Efek ini tertutupi pada laki-laki, yang memiliki androgen testis untuk menimbulkan efek metabolik androgenik. Pada perempuan, insufisiensi adrenal menyebabkan hilangnya rambut ketiak dan pubis serta berkurangnya rambut di ekstremitas.

Insufisiensi adrenal sekunder terjadi apabila terdapat defisiensi ACTH atau CRH. Defisiensi ini, menyebabkan berkurangnya sekresi kartisol dan akhirnya atrofi korteks adrenal. Sekresi aldosteron kurang dipengaruhidibandingkan dengan sekresi kartisol karena sekresi aldosteron dikendalikan oleh sistem reninangiotensin.

  • Diagnosis dan Pengobatan

Diagnosa penaykit Addison sudah dapat diperkirakan berdasarkan gambaran defisiensi kartisol, aldosteron, dan androgen. Apabila gejala timbul terjadi dalam beberapa minggu atau bulan, maka diagnosisnya adalah insufisiensi adrenal kronik. Sebaliknya, gejala dapat timbul secara cepat dan mengarah pada diagnosis insufisiensi adrenal akut atau kritisaddisonian. Penyakit ini dapat terjadi apabila diagnosis dan pengobatan tertundadan gejala bertambah parah atau saat pasien dengan diagnosis yang sudah jelas mengalami penyakit akut lain yang tidak dicakup oleh dosisi steroid untuk stres. Pasien dengan insufisiensi adrenal akut (krisis addisonian) mengalami muntah, dehidrasi, hipotensi, dan hipoglikemia; keadaan ini adalah suatu kedaruratan medis.

Kegagalan korteks adrenal akut iatrogenik (sekunder) dapat terjadi apabila terapi kortikosteroid dosis tinggi jangka-panjang dihentikan secara mendadak. Terapi kortikosteroid jangka-panjang menyebabkan supresi produksi steroid endogen normal oleh korteks adrenalyang mengalami atropi ringan. Penghentian mendadak terapi steroid eksogen menimbulkan kegagalan korteks adrenal akut disertai syok hipovolemik dan hipotensif, hipoglikemia, dan resiko kematian mendadak. Dosis obat kortikosteroid harus selalu diturunkan secara bertahap sebelum dihentikan secara total agar tersedia waktu bagi pemulihan fungsi korteks adrenal.

Minggu, 08 Februari 2009

PIRAMIDA MAKANAN

Piramida Makanan

Piramida makanan dengan beragam pilihan makanan dapat menjadi suatu petunjuk dalam memilih makanan sehat, tidak tergantung pada usia (mulai usia 2 tahun ke atas) atau gaya hidup anda.

Apa saja yang terdapat pada Piramida?

Piramida makanan memenuhi prinsip-prinsip dasar dari makanan sehat, yaitu variatif, seimbang, dan terbatas

Variatif: Tidak ada satupun jenis makanan yang dapat memenuhi semua zat gizi yang dibutuhkan. Diet bervariasi yang mengandung beberapa jenis makanan berbeda dari lima kelompok makanan utama pada Piramida dapat memenuhi semua zat gizi yang dibutuhkan.

Seimbang: Diet dengan gizi seimbang dalam jumlah yang cukup dari kelima jenis makanan, dapat memenuhi kebutuhan kalori dan zat gizi. Kebutuhan setiap orang berbeda tergantung dari umur, jenis kelamin dan aktifitas fisik yang dilakukan.

Tidak berlebihan: Memilih makanan dan minuman secara hati-hati akan membantu anda mengontrol kalori dan jumlah lemak total, lemak jenuh, kolesterol, garam, gula dan minuman beralkohol. Sistem ini juga fleksibel sehingga anda dapat memilih dan menikmati jenis makanan yang tersedia

PIRAMIDA MAKANAN

Petunjuk dalam memilih makanan sehat:

Roti: 1 slice

Sayuran: ½ cup

Susu: 1 cup Kacang-kacangan: ½ cup
Sereal: 1 ons Buah: 1 ukuran sedang Keju: 1½ ons Daging, ikan, ayam: 2-3 ons
Nasi atau pasta: ½ cup Juice buah: ¾ cup Telur: 1 egg

Buatlah Piramida anda sendiri

Aturlah pola makan yang sehat dan cerdas, yaitu pemilihan makanan yang bervariasi dengan gizi seimbang dan dalam jumlah tidak berlebihan. Gunakan pola makan ini sepanjang hidup anda, tidak hanya untuk sementara, dan mulailah menciptakan piramida pribadi sekarang juga!.

  1. Makanlah 3 kali sehari secara teratur (sarapan, makan siang, dan makan malam). Jangan menunda waktu makan atau menghilangkan (skip) salah satu makan utama anda.

  2. Benahi pilihan makanan anda secara bertahap. Hal ini akan lebih mudah dibandingkan anda harus merubah drastis semuanya dalam satu waktu.

  3. Pilihlah makanan dari kelima jenis makanan setiap hari. Buatlah piramida anda mulai dari bagian dasar, yaitu makanan pokok, kemudian sayur dan buah-buahan.

  4. Aturlah piring makan anda. Bagi piring makan menjadi 4 bagian. Isi ketiga bagian masing-masing dengan makanan pokok, sayuran dan buah-buahan,sedangkan yang keempat diisi dengan kelompok daging rendah lemak. Kemudian tambahkan menu kelima, yaitu segelas susu rendah/bebas lemak.

  5. Buatlah porsi secukupnya. Kurangi makanan yang mengandung lemak dan gula. Dan sesuaikan waktu penyajian antara makan utama dan cemilan (snack).

  6. Buatlah makanan anda bervariasi. Cobalah bereksperimen dengan mencoba makanan-makanan baru. Disamping mendapat keuntungan dari segi gizi, juga dapat menambah minat terhadap makanan dan cemilan yang sehat.

  7. Pertimbangkanlah gaya hidup anda, berapa kalori yang anda butuhkan setiap hari. Pilihlah jenis makanan yang dibutuhkan dari setiap kelompok makanan dengan porsi yang cukup, setidaknya memenuhi kebutuhan minimum perhari, guna mendapatkan atau menjaga berat badan anda tetap sehat.

Piramida makanan ini bersifat sangat fleksibel. Bila aktifitas atau gaya hidup anda berubah, atau usia anda bertambah, maka anda tinggal menyesuaikan besarnya porsi makanan dari setiap kelompok makanan.

Rabu, 21 Januari 2009

Metabolisme Protein dan Energi dalam Keadaan Puasa

Respon metabolisme protein terhadap puasa dan lapar sudah diketahui dengan baik, terutama oleh Cahill dkk. (1973) yang menggunakan penderita obese yang mendapat air, vitamin, dan mineral selama beberapa minggu. Di awal puasa, reserve glikogen dideplesi dan protein (terutama dari urat daging) menjadi sumber karbon utama untuk pembentukan glukose. Beberapa karbon untuk glukoneogenesis juga diberikan oleh gliserol trigliserida, yang dibebaskan dari sel-sel lemak ke dalam sirkulasi. Glukose dibutuhkan oleh sel-sel darah dalam jumlah banyak dan sistem susunan saraf pusat setiap hari. Ada juga awal pembentukan badan keton oleh hati guna memberi bentuk-bentuk derivat lemak – sumber energi – yang lebih larut dalam air. Suatu proses adaptasi yang mirip dalam metabolisme protein dan energi terjadi pada individu yang mengkonsumsi makanan berkarbohidrat yang sangat rendah dimana reserve glikogen sedikit atau tidak ada.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa setiap hari kita puasa dapat meningkatkan kolesterol darah HDL (yang sehat) 25 poin, dan menurunkan lemak trigliserida sekitar 20 poin. Lemak trigliserida merupakan bahan pembentuk kolesterol LDL (yang merusak kesehatan).
Protein menekan rasa lapar lebih baik dari karbohidrat dan dapat menurunkan asupan energi. Menurunkan asupan kalori dan meningkatkan energi ekspenditur adalah kunci, tanpa menghiraukan proporsi makro nutrien dalam makanan. Meskipun diet tinggi protein telah sukses dalam menurunkan berat badan, terdapat resiko asupan protein melebihi dari jumlah dari bts tertinggi( > 35% dari total energi) asupan tinggi protein hewani sering kali juga berarti jumlah yang besar dari lemak jenuh. Asupan protein yang lebih dari 3 kali AKG dapat menimbulkan gangguan ginjal. Resiko hipertensi dan diabetes dapat terjadi jika asupan protein mancapai titik ini.
Orang-orang yang berpuasa akan mengalami perubahan kondisi tubuh, akibat kurang makan dan kurang minum. Kurangnya masukan energi pada orang-orang berpuasa, membuat tubuh melakukan proses autolisis, yaitu penggunaan simpanan lemak dalam tubuh untuk dijadikan sumber energi.
Tubuh mengadakan adaptasi terhadap lapar dan menurunkan kebutuhan glukoneogenesis yang tergantung pada protein dengan jalan mendorong produksi keton, sebagai sumber energi subtitusi untuk glukose bagi hampir semua sel. Ini akan menurunkan katabolisme protein, ekskresi N-urin juga menurun dan ekskresi urea berubah menjadi terutama kehilanagan amonia. Perubahan urea ini menyebabkan amonia–paralel dengan peningkatan produksi asam keto yang berfungsi untuk memelihara keseimbangan asam basa.
Hampir semua produksi amonia terjadi dalam ginjal melalui proses glutaminase terhadap glutamin yang bersama alanin merupakan salah satu dari 2 asam amino utama yang membawa N dari urat daging selama katabolisme protein urat daging.
Secara keseluruhan urat daging berguna sebagai reserve karbon yang dapat digunakan untuk produksi glukose bila dibutuhkan. Tetapi tubuh mencegah kehilangan protein urat daging yang berlebihan pada waktu puasa jangka panjang untuk energi. Adaptasi paralel dengan produksi dan ekskresi ion-ion amonium oleh ginjal, menetralkan peningkatan badan keton. Tanpa proses adaptasi, produksi keton yang banyak tersebut akan menyebabkan ketoasidosis dan kehilangan ion-ion Na dan K yang banyak (mengikuti penumpahan keton-keton ke dalam urin).
Dengan menurunnya penyerapan asam amino dari intestin bersama waktu setelah makan, sintesis albumin dan urat daging protein mengendur dan degradasi berlanjut. Ini menyebabakan pelepasan neto asam amino terutama dari otot dengan mulainya proses puasa. Dalam puasa jangka panjang ada adaptasi lebih lanjutnya terhadap protein, asam amino, dan metabolisme energi secara keseluruhan, menurunkan kebutuhan akan pemecahan urat daging.

BERPUASALAH AGAR ANDA SEHAT

Berpuasalah agar Anda Sehat

Defenisi puasa banyak sekali ragamnya bergantung latar belakang dan maksud dari puasa itu sendiri. Defenisi paling umum menurut Islam adalah tidak makan ataupun minum serta tidak melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa seperti bersinggasama pada siang hari, tidak bisa menahan amarah, mengumpat, memaki, bergunjing dan sebagainya.
Ada beberapa aspek yang menjadi alasan mengapa kita berpuasa seperti puasa karena perintah agama, puasa karena alasan ekonomi, puasa karena alasan sosial (empati), puasa karena alasan tren dan gaya hidup -kebanyakan dilakukan oleh wanita-, puasa karena alasan kesehatan dengan meyakini dengan berpuasa tubuh akan tetap sehat, selain itu puasa juga dilakukan dalam pengobatan.
Ada 63 penyakit tersering yang dialami manusia berasal dari ketidakmahiran kita dalam mengatur makan dan minum. Nabi Muhammad SAW menyampaikan bahwa perut adalah sumber dari banyak penyakit. Semua penyakit, baik akut maupun kronis, berawal dari akumulasi toksik dan sampah hasil metabolisme tubuh. Penyakit timbul karena penumpukan toksik dalam tubuh yang sudah melewati batas toleransi.
Nabi Muhammad SAW memberikan solusi murah dan menakjubkan dalam sabdanya: “Berpuasalah agar kamu sehat “. (HR. Ibnu Sunni dan Abu Nu’aim), beliau memberikan pelajaran berharga yang tidak ada tandingannya, yaitu tentang besarnya pengaruh menjaga perut agar kita sehat.
Kelebihan radikal bebas oksigen itu akan mengurangi aktivitas enzim, sehingga menyebabkan terjadinya mutasi dan kerusakan dinding sel. Sebuah penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa puasa akan menekan produksi radikal bebas sekitar 90%, dan meningkatkan antioksidan sekitar 12%. Jadi, berpuasa berarti akan meningkatkan daya tahan tubuh.
Selama berpuasa, sistem pencernaan diistirahatkan sehingga energi yang dibutuhkan untuk aktivitas pencernaan dapat digunakan untuk memperbaiki metabolisme dan sistem kekebalan tubuh.
”Fasting does not cure any disease, but provides an opportunity to the body to heal it self”, sehingga energi biasa digunakan oleh tubuh dalam bekerja mengolah makanan akan digunakan untuk melakukan perbaikan-perbaikan kerusakan ketika puasa. Itulah sebabnya puasa mampu mengobati berbagai penyakit kronis.
Fasting Was Good To Treat Sinile Disease (Ibnu Sina),
“Puasa sangat baik untuk mengobati berbagai penyakit kronis”